We Are Still Best Friend, Right ?

Oke, gue gaktau ini postingan keberapa yang ngebahas kisah klasik diantara gue dan sahabat-sahabat gue. Akhir-akhir ini persahabatan kita se...

Oke, gue gaktau ini postingan keberapa yang ngebahas kisah klasik diantara gue dan sahabat-sahabat gue. Akhir-akhir ini persahabatan kita sedang menuai puncak penuh gejolak dimana kesetiaan, kepercayaan dan kesabaran masing-masing dari kita diuji. Akhir-akhir ini kita sering bertengkar, salah paham, dan puncaknya minggu ini. gue mutusin buat berhenti komunikasi dan ketemu sama mereka karena gue sadar gue gak sepenuhnya baik buat mereka. Gue cuma berpikir, jauhi gue maka semuanya bakal aman. semuanya bakal baik-baik aja.

Sebelum itu, gue kenalin dulu mereka. Namanya Anggie, Amci dan Eksanti. Kalo lo sering banget baca postingan gue dari jaman baheula, kalian pasti tahu siapa ketiga anak ini. Mereka teman istimewa yang gak sengaja dipertemukan oleh tuhan di sebuah sekolah menengah pertama negeri paling kece di Jawa Timur. Udah gue taunya cuma gitu doang. Jangan pernah tanya ke gue tentang pertanyaan semacam "Kapan pertama kali ketemu ?" , "Pertama kali jalan bareng kapan ?" , "kok bisa sahabatan awalnya gimana ?" , atau sekedar "kapan pertama kali sepakat buat sahabatan ?". Plis, bagi gue pertanyaan itu adalah beberapa dari sekian banyak pertanyaan paling sulit di dunia. Jangan pernah tanya hal-hal semacam itu. Tapi kalo lo maksa gue buat jawab, maka gue bakal nyuruh lo bayangin si Poh dan Piglet, Si Dora dan Boots, Si Tom dan Jerry sama Spongebob dan Patrick yang gue yakin gak ada orang yang tau kapan mereka ketemu, gimana mereka bertemu. Yang orang lain tau adalah, bahwa mereka awet sampe sekarang. Dan gue berharap cerita persahabatan gue gak jauh-jauh amat dari karakter tadi.

Inti singkatnya, gue melakukan kesalahan besar sama mereka. Gue gak pernah ngomong soal masalah itu ke mereka sampai akhirnya mereka berusaha mencari tahu dan terkuaklah semua yang selama ini gue simpen rapet-rapet dari mereka. Mereka marah, tapi melampiaskan dengan cara (yang menurut gue salah) menghina, ngerendahin dan ngeintimidasi gue. Dan itu bener-bener bikin gue ngerasa bersalah dan lost contact dengan mereka sejak Senin pagi. Ya, Senin pagi gue kirim line ke mereka intinya gue akan mundur kalo memang mereka gakbisa nerima kesalahan gue tadi. Iya gue tahu bahwa sebenernya ini salah gue, maka dari itu gue mundur biar kagak ada yang ngerasa sakit, kagak ada yang terluka. Biar gue aja yang sakit dan terluka.

Dan 2 hari gue lewati tanpa becandaan mereka, tanpa obrolan hangat sama mereka. Semuanya datar. Hidup gue berubah Flat. Semuanya hambar, mau gakmau gue harus ngakuin kalo gue sayang banget sama mereka. gue kangen mereka. tapi gue udah janji buat gak ganggu kehidupan mereka lagi, jadi mau gakmau gue berusaha melupakan memang. Sakit memang, Tapi itu sakit sementara, sakit yang timbul karena kita belum terbiasa.

Tapi, tanpa diduga. Kemaren malem (12/03) mereka dateng kerumah. Sekitar jam 7.15 malem. Jujur waktu itu hujan deres, angin kencang, petir dimana-mana. Makanya gue jam segitu udah tidur. Dan biasanya, gue gak pernah bukain pintu buat tamu diatas jam 7 malem. serius. Lagian diluar rumah juga hujan kenceng, banyak angin jadi walaupun ada orang ketok pintu berjuta kali pun mungkin gak ada orang rumah yang denger. Tapi entah kenapa, feelling gue rada kagak enak.Ada yang ganjel. Kayak tuhan ngasih isyarat bahwa ada yang harus diselesaikan dibawah, ada sebuah jawaban di bawah, ada yang gak beres di bawah. Dan mau gak mau gue bangun dan turun kebawah. Dan ternyata benar. Ada 2 gadis yang gak salah lagi adalah 2 diantara 3 sahabat gue. Ternyata bener, emang ketukan pintu gak akan bisa tembus sampek ke kamar gue. Makanya itu tadi sepertinya bukan ketukan pintu, semacam ketukan hati buat gue.

Oke, waktu pintu gue buka, mereka dengan baju yang hampir basah kuyup langsung neriakin nama gue dan bilang minta maaf ini itu. Sebenernya gue udah janji buat gak ketemu mereka lagi, tapi apa daya ? di luar hujan deras, angin kenceng, petir nyambar dimana-mana, dan gue lihat di depan ada motor mereka. (IYAA !! MEREKA BONCENGAN KE PURI INDAH NAIK MOTOOOOR !). Akhirnya gue suruh masuk dan gue yakin mereka bener-bener sahabat gue !! Sekarang bayangin kalau bukan sahabat, mana mungkin mereka mau meredam emosi dan gengsi ? kalau bukan sahabat, mana mungkin mereka mau mintaa maaf kerumah padahal hujan lagi gila-gilanya (gue gak alay, bisa di cek di situs BMKG atau cuaca, tanggal 12/03 diwilayah sidoarjo), kalau bukan sahabat mana mau mereka nembus pekatnya malem dengan dingin suhu yang udah gak jauh beda sama suhu AC di kamar ? Mereka sahabat gue !! Mereka sahabat gue !! Kalau mereka gak kerumah, mungkin sampe sekarang kita masih gak komunikasi lagi :') thanks thanks thanks !!!!!

Intinya kita saling klarifikasi masalah masing-masing. Dan dari pertemuan malam ini gue bisa menyimpulkan arti sahabat yang sebener-benernya. Sahabat itu mereka orang-orang yang mau menerima kalian apa adanya, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sahabat itu mereka orang-orang yang mau menangis disaat kalian menangis dan menyembunyikan tangisannya ketika melihat kalian tertawa. Itulah sahabat dalam arti yang sebener-benernya. Dulu, sebelum kejadian malem ini, gue selalu merasa sahabat itu orang yang paling deket dengan kita, sahabat itu orang yang paling baik sama kita, ternyata gue salah besar !! salah besar !!

Orang yang deket dengan kita, belum tentu sahabat kita.
Karena orang yang sekarang paling dekat dengan kita,
Suatu saat bisa menjadi orang yang paling jauh dengan kita.

Orang yang baik dengan kita, belum tentu sahabat kita.
Karena orang yang sekarang baik dengan kita,
Suatu saat bisa menjadi orang yang paling jahat dengan kita.

Terima kasih buat tuhan, yang sudah mengatur sedemikian rupa skenarionya sehingga menempatkan kami berempat dalam korelasi hubungan yang diciptakan tuhan.

Aku sayang mereka tuhan,
lindungi mereka seperti engkau melindungiku.
Karena sampai kapanpun aku tidak pernah sanggup kehilangan mereka.

Dan diakhir pertemuan malam itu, mereka meninggalkan dua lembar surat.
Aku baca setelah mereka pulang. Isinya dalem banget. Dan ketika kalimat terakhir selesai terbaca "We are still best friend, Right ?"

Disaat itu pula, air mata gue netes dan tanpa ragu gue jawab dalam hati :
"Yes, We are still best friend. Last, Now and until the end of the time"

Inilah arti sahabat yang sebenar-benarnya.
Inilah arti pengorbanan yang sebenar-benarnya.

Gue gak peduli kalian gebleknya kayak apa.
Gue gak peduli kalian jeleknya kayak apa.
Gue gak peduli sama amci yang hobinya pacaran.
Gue gak peduli sama angggie yang hobinya ngoleksi DVD Bajakan.
Pokoknya aku sayang kalian.

With Love,
Dimas.

NB : Dari surat kalian gue bisa narik dua kesimpulan :
1. Tulisannya anggie ternyata tetep kayak ceker ayam susah dibaca, wkwk.
2. Akhirnya kalian memperbaiki perbendaharaan kata, buktinya sudah bisa menggunakan kata-kata sulit semacam : berspekulasi, cie wkwkw.

You Might Also Like

1 comments

  1. Top of the World with Titanium Chain Iron.
    Tv-19 - Tv-19: This is our titanium chain iron. You solo titanium razor can thaitanium easily see the angle of the blades. It titanium trim hair cutter reviews is ford escape titanium 2021 a chrome plated chain where can i buy titanium trim that is made from a stainless steel

    ReplyDelete

Flickr Images