SEMPAT HINGGAP.

Perhatikan sekitar. Ketika penantian panjang mengagumi seseorang tak berujung pada sebuah kepastian. Maka hanya ada butir-butir luka yang me...

Perhatikan sekitar. Ketika penantian panjang mengagumi seseorang tak berujung pada sebuah kepastian. Maka hanya ada butir-butir luka yang mengkristal. Wujudnya ada. Tapi belum jelas bentuknya apa. Belum tau seperti apa rasanya. Dan belum bisa diraba bagaimana akhirnya.

Perhatikan sekitar. Ketika pengharapan penuh kekaguman tak berujung pada sebuah kejelasan. Maka hanya ada serpihan kaca yang membabi buta. Wujudnya ada. Tapi masih samar. Bagaimana caranya menggores luka. Bagaimana cara menghapus cita. Belum tau bagaimana caranya. Dan belum bisa diraba bagaimana akhirnya.

Perhatikan sekitar. Ketika kekacauann penuh kegalauan tak berujung pada sebuah jawaban. Maka hanya ada goresan luka yang tak kuasa besarnya. Wujudnya ada. Tapi masih samar bagaimana caranya merajut cita. Merajut asa. Atau bahkan menggores luka. Belum tau caranya. Atau pura-pura tidak tahu bagaimana caranya. Entahlah.

Ketika semuanya menyatu.
Menjadi sebuah jawaban.
Kutemukan kebahagiaan yang belum pernah kurasakan.
Kutemukan kebahagiaan yang belum pernah kutemukan.

Kamu melengkapi.
Semua mimpi yang pernah kubuat.
Semua sejarah dan cerita hidup yang pernah tersirat.

Kamu hadir.
Di saat yang tepat.
Di saat aku lelah menunggumu.
Di saat aku lelah menanti sosokmu.

Kamu hadir.
Mengisi semuanya.
Kehampaan yang membabi buta.
Kesunyian yang meronta-ronta.
Kamu hadir.
Penuhi semuanya.

Tapi.
Baru sebentar.
Aku menyadari.
Kamu tidak pernah benar-benar hadir.
Kamu hanya singgah.
Sementara.
Hanya dalam hitungan.

Semua yang kulakukan.
Tidak pernah benar.
Memang tidak pernah benar.
Atau sengaja dianggap tidak benar ?
Entahlah.

Ketika isi hati sudah meronta-ronta.
Ketika jiwa tak sanggup menampung semuanya.
Ketika raga tak sanggup menanggung semua luka.
Aku masih bertahan.

Semakin lama.
Aku semakin tahu.
Kehadiranmu.
Bukan benar-benar untukku.
Kamu tidak pernah benar-benar hadir.

Kamu mau berpisah.
Aku juga.
Aku lelah.

Kamu sempurna.
Kamu pasti dapat yang sempurna.

Terima kasih.
Sudah berkenan singgah.
Percayalah.
Kamu yang pertama.


Juga yang terakhir.

21-23 Agustus 2013
Ditulis diantara rasa bahagia, lega, sesal, kecewa, takut, curiga, serta sakit hati yang menggundah gulana.






FIX YOU !

-dims-

You Might Also Like

0 comments

Flickr Images