DIPLOMASI UNTUK TUHAN

Somehow, otak berasa kram ketika memutar memori tentang tuhan. Mencari-cari siapa sebenarnya dia. Menelaah lewat intelegensi tingkat ting...

Somehow, otak berasa kram ketika memutar memori tentang tuhan. Mencari-cari siapa sebenarnya dia. Menelaah lewat intelegensi tingkat tinggi tentang keberadaannya. Mengobservasi asal-usulnya melalui pendekatan ilmiah. Hasilnya ? Nihil. Tuhan tak mungkin bisa didefinisikan, dijabarkan dan dideskripsikan.


Ketika seseorang memonyongkan bibirnya. Menyodorkan seuntai pertanyaan. Itulah saat-saat paling menyebalkan.



Pertanyaannya singkat :
" Siapa Tuhan ?"
" Dimana Tuhan ?"



Entah,siapa yang layak untuk disebut konyol. Sang penanya, atau sang penjawab ?



Siapa Tuhan ? Dimana Tuhan ? Saya yakin tidak ada yang salah dari dua kalimat pertanyaan tersebut. Namun jawaban yang akan diberikan itulah yang akan menjadi masalah.Yakinkah kita jawaban kita bisa menjabarkan seperti kondisi yang ada ? Jika iya, seberapa yakinkah ?



Tuhan tidak pernah ada.
Tidak pernah ada di penglihatan kita.



Ada di hati kita ?
Tidak juga.



Tidak semua manusia
merasakan Tuhan ada di dalam hatinya.



Lalu dimana tuhan sebenarnya ?



Ia ada di sekeliling kita.
Dalam wujud lain.
Wujud berbeda.
Tak ada rupa.
Tapi kaya faedah.
"Nikmat"lah namanya.

Berkunjunglah ke rumah sakit jiwa,
maka akan kau rasa betapa nikmatnya hidup dengan wawasan yang melimpah ruah.

Berkunjunglah ke bangsal pasien,
maka akan kau rasa betapa nikmatnya hidup dengan badan segar bugar.

Berkunjunglah ke penjara,
maka akan kau rasa betapa nikmatnya hidup dengan kebebasan.

Berkunjunglah ke penderita tuna netra,
maka akan kau rasa betapa nikmatnya hidup dengan penglihatan yang indah.

Berkunjunglah ke penderita tuna rungu,
maka akan kau rasa betapa nikmatnya hidup dengan pendengaran yang tak terganggu.

Berkunjunglah ke penderita tuna wicara,
maka akan kau rasa nikmatnya hidup dengan komunikasi antar manusia.

Berkunjunglah ke makam para lelulur kita,
maka akan kau rasa nikmatnya usia ekstra yang diberikan tuhan untuk kita.

Jangan habiskan sisa waktumu untuk mencari.
Tuhan tidak ingin dicari.
Tuhan tidak ingin dipuji.
Tuhan hanya ingin kau mengerti.
Bahwa sesungguhnya tuhan tidak boleh didiplomasi.

-dims-



You Might Also Like

0 comments

Flickr Images